Pengertian APLIKASI SELULER (NATIVE)

APLIKASI  SELULER (NATIVE)

APLIKASI  SELULER (NATIVE)

Semenjak koneksi internet mudah untuk didapatkan, kebiasaan pelanggan atau users ketika beraktivitas menjadi banyak berubah. Mereka memanfaatkan kemudahaan akses internet untuk melakukan berbagai hal mulai dari berbelanja, belajar, bekerja, dan lain-lain. Hal inilah yang menyebabkan banyak perusahaan memutuskan untuk mengembangkan aplikasi seluler.

Pengertian Aplikasi Seluler (Native)

Aplikasi seluler atau mobile app adalah aplikasi yang dirancang untuk berjalan di perangkat seluler baik itu smartphone atau tablet. Ketika Anda mengembangkan aplikasi seluler native, maka Anda akan mengembngan suatu aplikasi seluler untuk operating system tertentu. Jadi, jika Anda mengembangkan aplikasi untuk iOS, maka aplikasi tersebut tidak dapat berjalan di perangkat Android.

Oleh karena itu, jika saat ini Anda ingin mengembangkan aplikasi aplikasi native, maka sebaiknya Anda menentukan platform apa yang akan diluncurkan pertama kali. Apabila nantinya aplikasi yang sudah Anda buat dapat berjalan dengan baik dan diminati oleh banyak audiens, maka Anda dapat meluncurkan aplikasi untuk operating sistem yang lain.

Aplikasi native banyak dikembangkan karena memiliki performa yang tinggi, menyediakan desain UI yang baik, serta mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk para penggunanya. Saat ini sudah banyak aplikasi native yang ada di application store seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.

Baca Juga : Aplikasi Website (PWA)

1. Bahasa Pemrograman yang digunakan

Aplikasi native ditulis dengan bahasa pemrograman yang mampu menjalankan aplikasi pada aplikasi seluler.

Secara garis besar, aplikasi native akan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda tergantung platform yang akan dikembangkan. Jika aplikasi native dikembangkan untuk  iOS maka Anda akan membutuhkan bahasa pemrograman Objective-C dan Swift sedangkan Android biasanya akan dikembangkan menggunakan Java, Kotlin, C#, dan lain-lain.

2. Biaya pengembangan

Ketika Anda memilih untuk mengembangkan aplikasi native, maka Anda perlu melakukan pengembangan untuk masing-masing platform agar bisa menjangkau seluruh target market Anda. Artinya, Anda harus membangun dua aplikasi native yaitu untuk iOS dan Android. Dengan demikian, waktu dan biaya yang dibutuhkan selama proses pengembangan ataupun untuk maintenance tentu tidak sedikit.  

3. Proses distribusi atau pemasaran aplikasi

Agar aplikasi seluler yang Anda buat dapat digunakan oleh banyak orang, maka Anda perlu mendistribusikannya ke dalam application store baik itu App Store (iOS) dan Play Store (Android).  Aplikasi harus bisa memenuhi persyaratan tertentu agar bisa dipublikasikan ke dalam application store tersebut. Bahkan terkadang, Anda juga perlu mengeluarkan biaya untuk mendaftarkan akun developer. 

4. Cara untuk optimasi visibilitas aplikasi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, aplikasi native dapat ditemukan oleh pengguna di dalam application store. Agar aplikasi tersebut dapat lebih mudah ditemukan oleh para target pengguna, maka Anda membutuhkan strategi optimasi bernama ASO (App Store Optimization). Secara garis besar, ASO adalah proses optimasi yang dilakukan pada aplikasi seluler agar mendapatkan peringkat yang lebih baik di dalam hasil pencarian Google Play Store atau App Store. Anda dapat membaca strategi optimasi yang perlu dilakukan di sini: App Store Optimization : Solusi Meningkatkan Popularitas Aplikasi Seluler

5. Performa aplikasi

Jika dibandingkan dari sisi performa atau kinerja, aplikasi native dapat dikatakan lebih unggul daripada aplikasi website PWA. Ketika proses pembuatannya, aplikasi seluler secara khusus dikembangkan untuk digunakan untuk OS tertentu. Jadi, aplikasi seluler tersebut dapat memiliki akses ke berbagai fitur yang ada di perangkat.

Selain itu, aplikasi seluler juga dapat memanfaatkan teknologi atau tools yang disediakan oleh OS target. 

6. Ruang penyimpanan

Ketika users ingin menggunakan sebuah aplikasi native, mereka harus mengunduh dan menginstal aplikasi terlebih dahulu dari application store.

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa aplikasi native pada umumnya akan membutuhkan data store yang cukup besar. Jadi, users harus memastikan bahwa perangkat yang mereka gunakan memiliki kapasitas yang cukup agar aplikasi dapat terinstal. 

Kesimpulan

Aplikasi website berteknologi PWA atau aplikasi seluler native pada dasarnya sama-sama memiliki performa yang baik. Namun, jika saat ini Anda masih baru dalam proyek pengembangan aplikasi untuk bisnis Anda dan ingin menyediakan aplikasi sederhana untuk para pelanggan, mungkin aplikasi website berteknologi PWA bisa menjadi solusi yang tepat. Pengembangan PWA juga tidak membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya sebesar pengembangan aplikasi native. Namun jika Anda ingin membangun kredibilitas dari brand bisnis Anda serta ingin membangun aplikasi yang mampu memanfaatkan fitur-fitur canggih di smartphone, maka Anda dapat mengembankan aplikasi native. 

Baca Juga : Aplikasi Website (PWA)

Previous Post Next Post