Cryptography : Definisi, Tujuan dan Jenis-jenisnya

Kriptograpi

Cryptography: Definisi, Tujuan dan Jenis-jenisnya


Cryptography menurut catatan sejarah telah eksis sejak masa kejayaan Yunani atau kurang lebih sekitar tahun 400 Sebelum Masehi. Alat yang digunakan untuk membuat pesan tersembunyi di Yunani pada waktu itu disebut Scytale. Scytale berbentuk batangan silinder dengan kombinasi 18 huruf.

Pada masa Romawi, di bawah kekuasaan Julius Caesar, penggunaan kriptografi semakin intens karena pertimbangan stabilitas negara. Meski teknik yang digunakan tak serumit Yunani, namun untuk memahami pesan kriptografi dari masa Romawi terbilang cukup sulit untuk dikerjakan.

Berdasarkan aspek historis Cryptography di atas, baik kriptografi klasik maupun modern keduanya memiliki kesamaan prinsip yang besar dan tidak dapat disangsikan lagi, yakni tujuan kriptografi adalah keamanan. Itulah layanan yang disediakan kriptografi tanpa peduli dari masa mana kriptografi dibuat.

Melalui layanan keamanan yang disediakan oleh jenis kriptografi tersebut, berbagai teks penting dapat terjaga kerahasiaannya dan keotentikannya, sehingga antar pihak yang berkorespondensi bisa saling menaruh kepercayaan. Kecuali apabila teknik pembuatan kriptografi bocor ke pihak yang tidak dikehendaki.

Apa Itu Cryptography?

Cryptography adalah salah satu teknik yang berfungsi untuk menjaga keamanan sebuah informasi. Banyak orang yang mulai mempelajari tentang kriptografi karena semakin banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Pengertian deface dan cara menghindarinya (odimera.com)

Dikutip dari Pintu Academy, secara etimologis, Cryptography adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu crypto dan graphiaCrypto diartikan sebagai “rahasia”, sedangkan Graphia berarti “tulisan”. Sehingga, kriptografi dapat diartikan sebagai tulisan yang bersifat rahasia.

Kriptografi bisa pula diartikan sebagai suatu ilmu atau seni menjaga keamanan pesan. Dengan dua proses dasar kriptografi berupa enkripsi dan dekripsi. Berikut pengertian tentang keduanya:

  • Enkripsi
    Enkripsi merupakan proses mengolah plaintext (pesan yang bisa dibaca) menjadi ciphertext (pesan acak yang tidak bisa dibaca).
  • Dekripsi
    Dekripsi adalah kebalikan dari proses enkripsi. Yakni suatu proses mengolah ciphertext menjadi plaintext. Proses ini berlangsung menggunakan kunci yang sama dan algoritma pembalik.

Sedangkan Menurut Abidin, dkk (2016), beberapa istilah dalam kriptografi yang sering digunakan adalah sebagai berikut.

  • Plaintext [p] = pesan awal atau informasi sebelum dienkripsi.
  • Enkripsi [E[p]] = proses kriptografi dari p menjadi c.
  • Ciphertext [c] = pesan yang telah dienkripsi, tidak bisa dibaca karena karakter tidak memiliki makna.
  • Key [k] = proses dekripsi kunci yang diperoleh penerima.
  • Deskripsi [D[c]] = mengubah c ke p.

Tujuan Cryptography digunakan

Setelah mengetahui apa itu Cryptography, penting untuk mengulik informasi penting lainnya seputar kriptografi. Seperti tujuan dasar dari penerapannya. Setidaknya ada empat tujuan dasar dari kriptografi, diantaranya:

  1. Kerahasiaan
    Hal ini berkaitan dengan layanan yang berfungsi menjaga isi informasi. Kerahasiaan diberlakukan kepada siapa saja. Tentunya selain kepada Anda yang mempunyai kunci rahasia atau otoritas untuk membuka informasi terkait menggunakan kata sandi yang tepat.
  2. Integritas Data
    Tujuan kedua berkaitan dengan penjagaan perubahan data yang tidak sah. Misalnya dari upaya tidak bertanggung jawab para hacker. Dibutuhkan suatu sistem yang dapat mendeteksi manipulasi data yang dilakukan pihak lain seperlu menjaga integritas data. Adapun manipulasi yang dimaksud bisa berupa penyisipan, penghabusan, hingga pensubsitusian data lain ke dalam data asli.
  3. Autentikasi
    Autentikasi dalam kriptografi berkaitan dengan pengenalan atau identifikasi, baik yang berlangsung untuk kesatuan sistem atau hanya informasi itu sendiri. Dalam hal ini dua belah pihak yang saling berkomunikasi wajib memperkenalan diri. Adapun info diri yang diberikan via kanal mesti diautentikasi kebenarannya. Yakni mencakup isi data, waktu pengiriman, dan lain sebagainya.
  4. Non Repudiasi
    Tujuan keempat adalah non repudiasi atau yang populer juga disebut anti penyangkalan. Merupakan suatu upaya seperlu mencegah adanya penyangkalan akan pengiriman informasi oleh pihak yang mengirim. Penyangkalan bahwa pesan berasal dari pihak yang ditunjuk.

Jenis-Jenis Cryptography

Algoritma kriptografi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

  • 1. Simetris
Kriptografi simetris adalah salah satu algoritma kriptografi kunci simetris dan kripto polyalphabetic. Kriptografi jenis ini populer juga disebut dengan hill cipher atau kode hill. Jenis kriptografi ini diciptakan oleh Lester S. Hil sekitar tahun 1929 yang mana dibuat dengan tujuan bisa mewujudkan cipher yang tidak mudah dipecahkan meski menggunakan teknik analisis frekuensi.

  • 2. Asimetris
Jenis kriptografi berikutnya kriptografi asimetris yang memanfaatkan 2 jenis kunci. Algoritma kunci publik ini menggunakan kunci publik dan juga kunci rahasia. Kedua jenis kunci tersebut memiliki fungsi berbeda seperti kunci publik untuk mengenkripsi pesan. Kunci publik bersifat global yang tidak dirahasiakan sehingga bisa dilihat oleh siapa saja. Sementara kunci rahasia termasuk kunci yang dirahasiakan yang hanya bisa dilihat oleh orang tertentu saja.

  • 3. Hibrid
Kriptografi hibrid adalah jenis kriptografi yang dibuat seperlu mengatasi adanya trade off antara kecepatan dan kenyamanan. Dimana diketahui semakin aman, sejatinya semakin tidak nyaman. Sebaliknya semakin nyaman, maka sebenarnya sistem semakin tidak aman.

Akhir Kata

Kriptografi telah mulai digunakan sekitar 4.000 abad yang lalu oleh bangsa Mesir. Mereka menggunakan kriptografi untuk mengirim pesan kepada pasukan yang sedang berada di medan perang. Tujuan utamanya sederhana, yaitu agar pesan yang dikirimkan tidak bisa diketahui oleh pihak musuh apabila pembawa pesan yang bersangkutan ditangkap sekalipun.

Awalnya kriptografi hanya digunakan untuk keperluan militer dan intelijen. Namun, seiring berkembangnya sistem komunikasi dan komputer pada tahun 60-an, terjadi peningkatan permintaan dari berbagai sektor untuk menyediakan layanan keamanan dan untuk melindungi informasi dalam bentuk digital.

Previous Post Next Post