UI/UX Designer: Pengertian, tugas, skill, dan gaji
UI/UX Designer saat ini sudah cukup sering didengar di kalangan para designer. Di dalam pengembangan aplikasi berbasis desktop, website maupun mobile saat ini sudah tentu sangat dibutuhkan yang namanya UI/UX.
Banyak sekali website yang sekarang dikembangkan ke dalam mobile untuk mengikuti perkembangan di era digital. Setiap developer sudah pasti mempelajari mengenai pengembangan software baik dari segi tampilan website maupun mobile.
Untuk lebih detailnya dibawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian serta pengenalan mengenai posisi UI/UX Designer, dalam pengembangan perangkat lunak.
# Pengertian UI/UX Desain
Hal pertama yang pertama: Apa sebenarnya arti UX dan UI? Orang-orang yang Anda dengar sebenarnya sedang mendiskusikan dua profesi yang, meskipun telah ada selama beberapa dekade, dan secara teori selama berabad-abad, telah didefinisikan oleh industri teknologi sebagai desain UX dan UI.
Desain UX mengacu pada istilah " desain pengalaman pengguna ", sedangkan UI adalah singkatan dari "desain antarmuka pengguna". Kedua elemen sangat penting untuk suatu produk dan bekerja sama secara erat. Namun terlepas dari hubungan profesional mereka, peran itu sendiri sangat berbeda, mengacu pada aspek yang sangat berbeda dari proses pengembangan produk dan disiplin desain.

# Tugas UI/UX Desain
Setelah anda telah paham maksud dan tujuan dari UI/UX, sekarang yang anda perlu ketahui adalah pekerjaan dari seorang UI/UX Designer. Setiap perusahaan maupun startup tentunya berlomba – lomba untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, baik dari segi fungsionalitas maupun dari kualitas tampilannya.
Oleh karena itu, perlu adanya seseorang yang ahli baik dari segi pengembang, maupun dari sisi desain sendiri. Nah, dalam dunia IT orang yang ahli dalam bidang UI/UX disebut dengan UI/UX designer.
Tugas dari posisi tersebut tentunya tidak hanya sekedar ahli dalam membuat sebuah desain maupun tampilan kasar dari aplikasi. Akan tetapi, UI/UX Designer juga harus memperhatikan mengenai fungsionalitas dan tampilan dari desain awal yang akan dibuat untuk perangkat lunak.
Berikut tugas yang harus dilakukan oleh UI/UX Designer
Dikutip dari : https://campus.quipper.com/
Mengumpulkan data klien, mulai dari budget-nya berapa, bisnis yang dijalani apa, tujuannya apa, penggunanya siapa, juga kompetitornya siapa.
Melakukan riset, survei, analisis, user testing dan berbagai metode pengumpulan data lainnya untuk memperoleh informasi seputar pengguna.
Menganalisis profil pengguna aplikasi dan/atau situs.
Memvisualisasi user flow menjadi desain produk yang teruji dan indah.
Menyusun tata letak halaman yang ada di aplikasi dan/atau situs.
Mendesain interaksi setiap elemen yang ada di halaman sehingga memudahkan pengguna (user friendly).
Menampilkan interface dengan keseragaman yang baik dari segi warna, jenis huruf, gambar, animasi, dan lainnya.
Membuat aplikasi dan/atau situs dengan memanfaatkan wireframe, prototype.
Melakukan iterasi pada desain aplikasi dan/atau situs yang telah dibuat dengan mengakomodasi masukan dari klien.
Memberi warna, tipografi, gambar, dan elemen desain lainnya sehingga menjadi desain akhir (high fidelity) yang siap dikembangkan menjadi aplikasi dan/atau situs.
Melakukan penelitian mengenai ekspektasi pengguna dari sebuah aplikasi dan/atau situs.
Memaksimalkan pengalaman pengguna pada desain interface produk digital.
# Skill yang dibutuhkan UI/UX Desain
Skill yang dibutuhkan untuk menjadi desainer UI UX sangat berbeda. Beberapa skill yang diperlukan untuk menjadi seorang UI adalah design branding, graphic design, creative thinking, serta convergent thinking.
Berbagai skill tersebut harus dimiliki oleh Anda para desainer UI dalam membuat tampilan produk agar bisa terlihat lebih menarik dan juga memudahkan para pengguna dalam melakukan interaksi.
Di sisi lain, seorang desainer UX bertugas dalam membuat desain produk dengan berdasarkan pendekatan pengguna agar lebih mudah untuk digunakan. Untuk itu, mereka harus mempunyai skill analytical thinking, riset, critical thinking, problem solving, serta creative thinking.
1. Riset UX
Riset yang dilakukan dalam UX adalah langkah awal yang penting dalam membuat desain yang baik. Banyak riset yang dilakukan untuk memahami apa yang diperlukan oleh para pengguna.
Setiap UX researcher harus melakukan riset UX lewat sejumlah cara, baik itu dengan cara user interview ataupun survey secara online. Data yang dikumpulkan juga bisa menggunakan data kuantitatif dan kualitatif.
2. Membuat Information Architecture
Bila riset UX berhasil dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah dengan membuat information Architecture atau IA produk. IA adalah proses dalam menyusun struktur berbagai bagian website dan juga aplikasi. IA akan mempermudah tim untuk bisa memahami konsep produk.
Dalam membuat IA, maka Anda memerlukan hasil riset UX. Hasil tersebut bisa diperoleh dengan cara card sorting, yakni dengan memilah dan juga menentukan persona pembeli atau yang disebut dengan buyers persona. Hasil riset tersebut mampu membantu Anda dalam membuat struktur produk dengan berdasarkan perspektif para pengguna.
3. Membuat Wireframe
Proses selanjutnya adalah proses wireframing yang merupakan sketsa visual dari suatu suatu produk tertentu. Sketsa ini pun akan menunjukkan alur informasi untuk para pengguna agar bisa menggunakan produk tersebut. Di sinilah UX Desainer berperan dalam membuat rancangan desain.
4. Mengatur UX flows
Selanjutnya, Anda harus mengatur alur suatu produk yang digunakan oleh para pengguna. Alur ini dibuat dengan berdasarkan pendekatan UX agar nantinya pengguna bisa nyaman dalam menggunakan produk. Alur atau flow ini nantinya harus didokumentasikan agar para developer bisa dengan mudah mengembangkan produknya.
5. Membuat Prototype Desain UX
Tahap selanjutnya adalah membuat prototipe desain yang sesuai dengan desain wireframe dan flow atau alur yang sebelumnya sudah dibuat. Dalam membuat prototipe desain, Anda bisa memanfaatkan aplikasi MockPlus, Adobe XD, Invision, dan masih banyak lagi.
6. Membuat Design System
Sistem desain dibuat agar bisa menyimpan berbagai komponen desain di dalam suatu library tertentu. Dalam tahapan ini, diperlukan kolaborasi antar desainer UI dan tim developer. Desainer UI akan mulai membuat elemen desain dan tim developer akan membuat komponen library, seperti menggunakan Javascript, CSS, HTML, dll.
Dengan kehadiran sistem ini, maka proses pembuatan desain akan berjalan lebih efisien dan lebih efektif karena elemen desain yang sudah tersedia.
7. Mendesain User Interface
Dalam tahapan ini, seorang UI designer akan mulai bekerja mendesain tampilan produk yang menarik. Dalam tahap ini, dilakukan juga implementasi dari proses wireframe yang sebelumnya sudah dibuat.
Sementara itu, UI designer akan mulai mempercantik sketsa dengan menggunakan kombinasi tipografi, warna, dan juga transisi antar halaman dengan menggunakan berbagai elemen yang sudah dibuat sebelumnya. Dalam tahapan ini desainer UI juga harus memperhatikan berbagai prinsip desain UI.
Mereka bisa menggunakan aplikasi Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Sketch App, dan berbagai aplikasi desain lainnya.
8. Proses Pengembangan produk oleh Developer
Lalu, tahap pengembangan produk dilakukan oleh developer. Dalam tahapan ini, desain yang sebelumnya sudah lulus uji coba dan didesain oleh desainer UI akan mulai dikembangkan oleh tim pengembang atau developer.
Walaupun sudah masuk ke dalam tahap pengembangan, namun tugas desainer UI UX tidak berakhir begitu saja. Tim pengambang bisa terus melakukan kolaborasi dan juga komunikasi dengan tim desainer agar bisa terus mengatasi permasalahan bersama bila ditemukan adanya masalah.
9. Design Usability Test
Jika suatu produk sudah bisa dibuat dengan tampilan yang baik, maka produk tersebut pun sudah mulai bisa dirilis. Tapi sebelum benar-benar dirilis ke publik, produk tersebut harus melalui proses uji coba dengan memberikan skor di setiap fitur desain produk tersebut.
Bila proses uji coba sudah dilakukan, desain tersebut akan memperoleh saran dan kritik dari para pengguna. Desain tersebut selanjutnya akan dites dan direvisi hingga menjadi suatu desain yang nyaman dan juga diperlukan oleh para pengguna.
# Gaji yang didapat di UI/UX Desain
Bersumber dari : idstar.co.id - faktor yang mempengaruhi gaji ui/ux designer.
1. Bekerja Sistem Remote
Seperti yang ditunjukkan oleh peristiwa tahun 2020, kerja sistem remote bukan hanya solusi yang layak bagi banyak perusahaan untuk tetap berbisnis selama pandemi, tetapi juga merupakan pilihan yang lebih disukai sebagian besar karyawan dalam jangka panjang.
Ada dua jenis remote ui ux designer: yang pertama yaitu freelance designer yang secara independen mengontrakkan jasa mereka ke satu atau lebih klien, berikutnya karyawan yang menjadi staf di perusahaan tetapi tidak bekerja di lokasi.
Dalam beberapa kasus, gaji ui ux designer freelance lebih banyak daripada gaji ui ux web designer yang bekerja sistem remote karena mereka memiliki kebebasan untuk menetapkan tarif, tetapi ada potensi penghasilan yang tidak pasti.
Seperti dikutip dari waveapps, estimasi gaji ui ux designer freelance tahun 2022 level senior mendapatkan rata-rata Rp 106.000.000,- per tahun, berbeda dengan gaji remote ui ux web designer lainnya rata-rata mencapai Rp 84.000.000,- per tahun.
2. Skillset
Anda mungkin sudah tahu bahwa mendapatkan gelar yang terkait dengan desain UI/UX tidak cukup, sejauh ini ada banyak kesenjangan keterampilan antara lembaga akademik dan permintaan industri saat ini.
Untuk menjembatani kesenjangan itu, Anda dapat mengembangkan keterampilan Anda dengan mendapatkan beberapa jenis skill seperti UX Researcher, sejalan dengan itu keterampilan yang berbeda dapat mempengaruhi gaji ui ux designer seperti dilaporkan oleh Glassdoor, gaji UX Researcher rata-rata Rp 448.000.000,- per tahun.
3. Pengalaman Kerja
Seperti kebanyakan karir, gaji ui ux designer bisa sangat bervariasi tergantung pada level pengalaman Anda, perusahaan tempat Anda bekerja, dan lokasi Anda bekerja, sejauh ini ux web designer dengan pengalaman kurang dari dua tahun menghasilkan sekitar Rp 5.090.000,- per bulan.
Sementara seorang desainer UI/UX dengan tingkat pengalaman antara dua dan lima tahun diharapkan untuk mendapatkan Rp 6.250.000,- per bulan, 23% lebih banyak dari seseorang dengan pengalaman kurang dari dua tahun.
Selanjutnya, ux designer dengan level pengalaman antara lima dan sepuluh tahun mendapatkan gaji Rp 8.850.000,- per bulan, 42% lebih tinggi daripada seorang ux designer dengan pengalaman dua hingga lima tahun.
Penutup
Jika Anda ingin mengejar karir di bidang desain tetapi masih tidak yakin apakah akan fokus pada UX atau UI, Anda perlu meluangkan waktu untuk memikirkan di mana minat Anda berada, serta apa yang secara alami Anda kuasai.
Baik desain UX dan UI adalah jalur karir yang sangat kolaboratif dan bervariasi, menempatkan Anda tepat di ujung tombak teknologi dan inovasi. Dengan itu, ada beberapa perbedaan utama antara sifat pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan.
